Bahaya Keseringan Minum Air Es Setelah Makan: Fakta dan Risiko yang Wajib Kamu Ketahui
Pernahkah kamu merasa sangat tergoda untuk langsung menenggak segelas air es dingin setelah menyantap makanan lezat? Terlebih jika makanan yang baru saja kamu lahap itu panas dan pedas, seolah-olah air es menjadi ‘penyelamat’ yang memadamkan api di lidah. Tidak mengherankan kalau kebiasaan ini begitu populer, apalagi di negara beriklim tropis yang panas dan lembap. Namun, tahukah kamu bahwa di balik sensasi segar yang begitu nikmat, ada sederet risiko kesehatan yang harus kamu waspadai? Sama halnya seperti kemunculan mantan yang tiba-tiba chat, sensasi dingin dari air es bisa saja membawa dampak kurang menyenangkan. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai bahaya keseringan minum air es setelah makan berikut ini.
1. Mengganggu Proses Pencernaan
Salah satu alasan utama mengapa minum air es setelah makan tidak disarankan adalah karena dapat mengganggu proses pencernaan. Bayangkan ini: tubuh kita bekerja keras mencerna makanan pada suhu tubuh royal yang normal (sekitar 37°C). Ketika kita memasukkan cairan dingin, suhu di dalam lambung bisa turun drastis. Akibatnya, enzim pencernaan yang seharusnya bekerja optimal pada suhu normal menjadi kurang efektif. Kalau enzim pencernaan tidak berfungsi dengan baik, proses pemecahan makanan menjadi lebih lambat, sehingga perutmu bisa terasa begah, kembung, atau bahkan mengalami gangguan pencernaan lainnya.
Lebih lanjut, beberapa peneliti juga berpendapat bahwa minum air es dapat memicu pengerutan atau kontraksi pada pembuluh darah di saluran pencernaan. Jika pembuluh darah menyempit, suplai darah ke organ pencernaan pun berkurang, sehingga menghambat proses penyerapan nutrisi. Inilah salah satu alasan mengapa kebanyakan pakar kesehatan menyarankan air hangat atau suhu ruangan saat makan.
Bahaya Keseringan Minum Air Es Setelah Makan
2. Memicu Sakit Perut dan Kram
Kamu mungkin pernah mengalami kram perut sesaat setelah meminum air es, terutama saat perut masih kosong atau setelah makan. Hal ini terjadi karena adanya perubahan suhu mendadak di dalam saluran cerna. Tubuh kita punya sistem yang cukup sensitif terhadap perubahan suhu. Ketika suhu dingin tiba-tiba masuk, otot-otot pada saluran pencernaan bisa berkontraksi lebih keras. Akibatnya, beberapa orang bisa saja mengalami kram yang cukup mengganggu.
Selain itu, reaksi ini dapat bertambah parah jika kamu sedang dalam kondisi kurang fit. Bila sebelumnya kamu sudah merasa sedikit tidak enak badan, meminum air es setelah makan mungkin akan memperparah gejala seperti mulas atau diare. Itu sebabnya, bagi beberapa orang yang mempunyai gangguan lambung atau radang tenggorokan, air es bukanlah pilihan bijak.
3. Membuat Tubuh Harus Bekerja Lebih Keras
Minum air es setelah makan, terutama dalam jumlah banyak, membuat tubuh harus bekerja ekstra untuk menstabilkan suhu internal. Tubuh kita memiliki mekanisme homeostasis untuk menjaga suhu di angka ideal. Jika kita meminum sesuatu yang terlalu dingin, maka tubuh akan membakar lebih banyak kalori demi meningkatkan suhu cairan tadi hingga mencapai titik normal. Meski sekilas hal ini terdengar menyenangkan—karena katanya bisa membantu membakar kalori—pada kenyataannya, efeknya tidaklah signifikan untuk penurunan berat badan.
Di sisi lain, organ-organ pencernaan victoria’s restaurant justru bekerja lebih keras dari biasanya. Ibarat sebuah mesin, kalau terus dipaksa bekerja keras, lama-kelamaan pasti akan cepat aus. Nah, dengan pemikiran itulah, ada baiknya memilih air hangat atau setidaknya air putih bersuhu ruangan supaya proses pencernaan tetap berjalan lancar dan tidak menambah beban kerja tubuh.
Menyebabkan Sensasi ‘Kaget’ pada Gigi dan Tenggorokan
Bagi kamu yang giginya sensitif, segelas air es bisa menjadi pemicu rasa nyeri tajam. Hal ini disebabkan oleh lapisan pelindung gigi yang menipis atau adanya lubang kecil sehingga ujung saraf gigi lebih mudah terekspos. Jika kebiasaan minum air es ini terus kamu lakukan setiap hari, bukan tidak mungkin gigi akan semakin sensitif.
Tak hanya gigi, tenggorokanmu pun bisa mengalami shock akibat perubahan suhu drastis. Bila kondisi tubuh sedang rentan, tenggorokan yang mengalami ‘kaget suhu’ bisa meradang. Itulah sebabnya sebagian orang merasa tenggorokannya sakit atau gatal setelah menenggak air es, terlebih jika diikuti kebiasaan makan makanan yang berminyak atau pedas.
5. Memicu Produksi Dahak Berlebihan
Tahukah kamu, saat meneguk air es setelah makan—apalagi kalau makanannya berminyak—kita bisa memicu produksi lendir di tenggorokan? Kondisi ini sering disebut dengan ‘dahak berlebihan’. Dahak yang berlimpah bisa membuat kamu merasa tidak nyaman saat menelan dan bahkan memicu batuk.
Ini terjadi karena suhu dingin memengaruhi lapisan tenggorokan dan merangsang kelenjar lendir memproduksi lebih banyak cairan. Efeknya mirip seperti saat kita berada di ruangan ber-AC dengan suhu yang sangat rendah, tenggorokan sering kali terasa kering atau gatal. Di sisi lain, lendir yang berlebihan juga berpotensi memicu infeksi jika kondisi tubuh sedang tidak fit. Jadi, meskipun segar, ada baiknya kamu membatasi kebiasaan ini, terutama jika sedang mengalami gejala flu.